Ia diduga terlibat dalam penembakan terhadap anggota Polsek Puncak Jaya pada 21 Januari 2025, serta terhadap seorang purnawirawan Polri pada 7 April 2025.
Lebih dari itu, Nekison juga pernah menyerang warga sipil, termasuk kasus penembakan terhadap tukang ojek pada 2024 yang berujung pada kematian korban.
Baca Juga:
Pemerintah Segera Luncurkan Program Sekolah Berasrama untuk Anak Kurang Mampu
Ia juga bertanggung jawab atas serangan terhadap kendaraan truk di jalur utama Distrik Tingginambut, jalur strategis penghubung antara Kabupaten Puncak Jaya dan Jayawijaya.
Aksi brutal OPM tidak hanya ditujukan kepada aparat keamanan, tetapi juga menebar teror ke masyarakat. Pembakaran sekolah di Distrik Beoga, pembunuhan guru dan tenaga medis di Distrik Anggruk, serta pembantaian terhadap 16 warga penambang emas di Sungai Silet, Yahukimo, menjadi jejak kekerasan yang terus menghantui.
Tak hanya menggunakan senjata, OPM juga aktif menjalankan perang propaganda di media sosial. Sejumlah akun seperti Organisasi Papua Merdeka (OPM-TPNPB), Tpnpb News, Paradise Broadcasting, Papua Merdeka Channel, dan Manuskrip Papua digunakan untuk menyebarkan hoaks dan membentuk opini publik negatif yang mengganggu ketertiban dan pembangunan di wilayah Papua Tengah.
Baca Juga:
Prabowo Hadiri Acara Halal Bihalal Bersama Purnawirawan TNI AD dan Keluarga Besar TNI-Polri
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah termakan kabar menyesatkan. TNI bersama unsur keamanan lainnya akan terus hadir memberikan perlindungan bagi seluruh rakyat Papua,” pungkas Letkol Iwan.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.