Ketika menghadiri deklarasi yang dilakukan oleh kelompok Kampung Nelayan Kalibaru, Cilincing, Jakarta, Muhaimin mengaku siap maju di Pilpres 2024. Dukungan dari masyarakat disebutnya sebagai amanat untuk menghadapi kontestasi mendatang.
"Masa depan mereka menjadi tanggung jawab saya kalau nanti saya didukung oleh mereka untuk menjalankan kepemimpinan sebagai Presiden. Maka nasib mereka menjadi prioritas pemerintahan yang akan datang," ujar Muhaimin, Jumat (4/2/2022).
Baca Juga:
Anggota DPD RI Komeng, Sebut Prabowo Betul-betul Ingin Menyatukan Semua Pihak
Kendati percaya diri maju sebagai capres, ia masih membutuhkan sekira 10 persen suara untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen. Pasalnya, perolehan suara PKB pada Pemilu 2019 sebesar 9,69 persen.
"Saya kan hanya punya modal 10 persen, saya butuh 10 persen lagi dari partai lain," ujar Muhaimin.
PKB, jelas Muhaimin, masih berkomunikasi dengan partai lain untuk membentuk koalisi di Pilpres 2024. Sebab, partainya baru memperoleh suara sebesar 9,69 persen dalam pemilihan umum (Pemilu) 2019.
Baca Juga:
Survei: Mayoritas Konsumen Indonesia Pilih Merek Berdasarkan Sikap Politik
"Yang penting kita jalan dulu, kita lihat komunikasi coba pembicaraan dengan partai-partai. Semua kita diskusikan, semua kita ajak bicara," ujar Wakil Ketua DPR itu.
Dihubungi terpisah, Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes memprediksi akan adanya tiga poros koalisi dalam Pilpres 2024.
Poros tersebut akan dipimpin oleh tiga partai yang memperoleh suara terbesar dalam Pemilu 2019, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerindra, dan Partai Golkar.