"Meski begitu, saya yakin, baik yang keluar maupun yang masih di dalam, tetap masih dalam satu tujuan yang sama, yakni dakwah amar ma'ruf, nahi munkar. Juga dalam rangka menegakkan keadilan dan melawan kezaliman. Prinsip sama, strategi berbeda, dan insya Allah hasilnya sama," kata Tofa.
Diberitakan sebelumnya, setelah Agung Mozin dan Neno Warisman, Partai Ummat kini kembali ditinggalkan pengurus partainya.
Baca Juga:
Ini Daftar Partai yang Dukung Anies dalam Pilpres 2024
Namun, kali ini, bukan kader DPP yang mundur dari Partai Ummat, melainkan DPD Partai Ummat Kota Depok.
Dalam keterangan yang diterima media, jumlah pengurus DPD Partai Ummat Kota Depokyang mundur sebanyak 26 orang.
"Setelah mempertimbangkan dinamika yang terjadi di Internal DPD, DPW maupun DPP maka kami para pengurus DPD Partai Ummat Depok menyatakan mengundurkan diri atau membubarkan diri dari Kepengurusan DPD Partai Ummat Kota Depok maupun Keanggotaan Partai Ummat," demikian tertulis pernyataan tersebut, dikutip Sabtu (9/10/202).
Baca Juga:
DPD Partai Ummat Sukabumi Optimis Meraih Kursi Terbanyak
Saat dikonfirmasi wartawan, Syahrial Chan yang merupakan eks Wakil Ketua DPD Partai Ummat membenarkan informasi tersebut.
"Dinamika itu sudah wajar dan ada dualisme kepengurusan. Tak ada kemampuan DPP mengorganisir di 11 kabupaten/kota di Jawa Barat," katanya.
Padahal, dikatakan Syahrial, pihaknya sudah mengantongi surat keputusan yang sah DP Partai Ummat dengan nomor : 0217/01.32.76/SK-Kep-ll/DPP.PU/V/2021 tertanggal 30 April 2021.