Tidak lama setelah terjatuh, dari arah berlawanan, mobil SUV yang dikemudikan mantan Kapolsek Cilincing Eko Setio Budi Wahono melintas dan melindas korban.
Seorang yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) mendatangi terduga pelaku dan meminta membantunya untuk membawa Hasya ke rumah sakit (RS). Namun, Eko Setio menolaknya. Lantaran telat mendapatkan pertolongan, Hasya mengembuskan napas terakhir saat tiba di rumah sakit.
Baca Juga:
Momen Mahasiswa UI Tagih Janji Anies Baswedan Terkait TKD
Setelah kejadian itu, keluarga Hasya disebut Gita mendapat sejumlah upaya intimidasi. Dia menyebut, sejumlah orang tak dikenal sempat mendatangi rumah Hasya pada malam hari. Mereka diduga utusan dari terduga pelaku kecelakaan yang menewaskan mahasiswa UI tersebut. Dugaan intimidasi itu tak hanya sekali.
"Ibunya Hasya cerita bahwa saya didatangi malam-malam. Jadi utusan dari terduga pelaku ini mendatangi rumah almarhum Hasya itu sekitar jam 10 malam," kata Gita di Sekertariat ILUNI UI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (27/1).
Di sisi lain, pihak keluarga Hasya juga melaporkan dugaan adanya maladministrasi dilakukan Polres Jakarta Selatan dalam penanganan kecelakaan lalu lintas tersebut ke Ombudsman. Pihak keluarga juga melaporkan pihak yang sudah menerbitkan hasil visum Hasya .
Baca Juga:
Beri Kuliah Umum, Menteri Bahlil Lahadalia Dorong Mahasiswa Baru UI Jadi Pengusaha
"Polres Jaksel dan pihak yang menerbitkan visum Hasya," tandasnya. [eta/merdeka.com]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.