"Ada beberapa jenderal yang dulu ikut menghukum lalu berkomentar begini, 'itu tidak etis pertanyaannya'. Saudara yang sangat tidak etis, Saudara dulu yang memutuskan dan Saudara hari ini berada di kubunya dan Anda membalikkan pikiran itu, Saudara yang tidak etis," kata Ganjar.
Dalam peristiwa tersebut, Prabowo dihapus dari keanggotaan TNI oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP) karena terbukti terlibat dalam penculikan aktivis pada akhir pemerintahan Orde Baru.
Baca Juga:
Kapuspen TNI Bantah Perwiranya Jadi Beking Tersangka Perundungan Anak SMA di Surabaya
Beberapa perwira tinggi TNI yang menjadi anggota DKP, seperti Susilo Bambang Yudhoyono dan Agum Gumelar, kini mendukung Prabowo dalam Pemilihan Presiden 2024.
Selain itu, Wiranto, yang sebelumnya menjabat sebagai panglima ABRI pada saat Prabowo dipecat, juga bergabung dalam barisan pendukung mantan komandan jenderal Kopassus tersebut.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.