"Terus ada rombongan yang lain, semuanya dalam kondisi hidup dan sehat," ungkap Choirul Anam selaku Komisioner Komnas HAM, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (30/7/2022).
"Habis itu yang kelihatan masuklah rombongan-rombongan itu, terus barulah masuk ke ruang PCR di rumah di Duren Tiga."
Baca Juga:
Perjalanan Vonis Ferdy Sambo dari Hukuman Mati Jadi Penjara Seumur Hidup
"Yang kelihatan di video semua di rombongan itu di PCR, salah satunya Almarhum Yoshua," lanjut Choirul Anam.
Menanggapi hal tersebut, salah seorang kuasa hukum keluarga Brigadir J, Nelson Simanjuntak, mengungkapkan bahwa pihaknya hanya mendengar saja perihal kabar hasil CCTV tersebut, tapi tidak menerima dan melihat video itu secara langsung.
"Kami tidak menerima, kami hanya mendengar saja, kami juga catatan, terakhir kemarin kami akan cek ulang apa apa bahan yang ada di kami hingga berta hari ini," ungkap Nelson Simanjuntak.
Baca Juga:
Seluruh Tergugat Tak Hadir, Sidang Gugatan Rp 7,5 M Keluarga Brigadir J Ditunda
Di samping itu, Nelson Simanjuntak tetap kekeuh pada fakta yang ditemukan pihaknya perihal kejanggalan dan dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
"Ada beberapa catatan cukup banyak, kita menghadirkan hak dan kewajiban 2 orang tenaga medis dokter dari keluarga."
"Kita dapat informasi tetapi kami katakan cukup panjang relevansi perbedaannya dari pemeriksaan forensik sampai sekarang."