WahanaNews.co | Selama ini Mars dikenal sebagai planet merah yang kering kerontang. Nah, bagaimana bisa kondisinya seperti itu, jadi penelitian para ilmuwan.
Paling baru, para ilmuwan mengklaim telah menemukan bagaimana permukaan Mars bisa kering seperti yang kita lihat sekarang ini.
Baca Juga:
Ilmuwan China Ciptakan Padi Bernutrisi Unik untuk Jaga Kesehatan Jantung
Menurut data dari tiga pengorbit Mars, badai debu kecil rupanya memainkan peran kunci dalam mengeringkan Planet Merah.
Badai debu Mars dapat menyebar ke seluruh planet. Dalam jangka waktu yang lama, badai raksasa tersebut menjadi penyebab mengapa air menghilang di Mars.
Dalam penelitian terbaru, para ahli mengungkapkan bahwa tidak hanya badai raksasa yang dapat menghilangkan air, tetapi juga badai debu Mars yang lebih kecil.
Baca Juga:
Peringatan Serius, Ilmuwan Iklim: Pemanasan Global Bisa Tembus 2,7 Derajat Celcius!
"Badai debu regional mempermainkan uap air di atmosfer Mars, menghangatkannya, dan memperlambat transisinya," kata Geronimo Villanueva, ilmuwan planet di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA.
Menurutnya, badai debu juga menahan uap air lebih tinggi di atmosfer, di mana radiasi ultraviolet lebih mudah melepaskan atom hidrogen dari molekul air.
Sebelum badai debu dimulai, para ilmuwan hanya dapat mengidentifikasi uap air di dekat permukaan Mars. Tetapi saat badai meningkat, para peneliti melihat suhu memanas dan uap air naik.