"Nanti akan terjadi intensitas tanam yang
melebihi biasanya," urainya.
Bendungan juga menjadi sumber air baku untuk
masyarakat sekitar, kurang lebih 1.500 liter per detik.
Baca Juga:
Terduga Teroris di Tiga Lokasi Ditangkap Densus di Jateng
Jumlah tersebut terbagi untuk Kabupaten
Purworejo (500 liter per detik), dan Kabupaten Kebumen (300 liter per detik).
"700 liter (per detik) untuk kawasan
Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo. Jadi, memang ada
yang nanti untuk air baku," tegasnya.
Selanjutnya juga menjadi pembangkit listrik
untuk Kabupaten Purworejo, sekitar 6 megawatt.
Baca Juga:
Kemensos Lakukan Pendampingan Menyeluruh Kasus Rudapaksa di Demak Jateng
Kemudian, bendungan juga berfungsi untuk
mengurangi potensi banjir.
"Manfaatnya, mengurangi potensi banjir
untuk Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kulonprogo, dengan nilai reduksi 8,73
juta m3. Lalu, pengembangan parisiwata yang dapat meningkatkan perekonomian
warga masyarakat setempat," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, unjuk rasa
penolakan penambangan batu andesit untuk proyek bendungan di Desa Wadas,
Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, berujung ricuh, Jumat (23/4/2021).