4. Penggunaan Frekuensi GSM-R
Penggunaan frekuensi GSM-R untuk operasional kereta api di Indonesia ternyata membutuhkan biaya investasi. Biaya ini di luar anggaran awal. Sebab, pada anggaran awal KCIC mengacu pada penggunaan frekuensi GSM-R di China, dimana penggunaan frekuensi termasuk investasinya tidak perlu bayar. Sementara di Indonesia kebijakannya berbeda.
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
5. Instalasi Listrik dan lain-lain
Rahadian menyebutkan, KCIC membutuhkan biaya investasi tambahan untuk instalasi listrik PLN. “Masalah anggaran ini juga berasal dari pekerjaan variation order dan financing cost serta pekerjaan lainnya yang memang harus dilakukan untuk kebutuhan penyelesaian proyek KCJB,” jelasnya.
Tunggu Arahan Jokowi
Baca Juga:
Buntut Kritik PSN PIK 2, Said Didu Penuhi Panggilan Polisi
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo mengatakan, pemerintah Indonesia tak bisa langsung menerima permintaan China, agar APBN bisa ikut menanggung pembengkakan biaya proyek KCJB.
Permintaan China ini juga harus menunggu arahan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi, apakah nanti bisa pemerintah ikut andil menalangi atau tidak.
“Ada permintaan karena cost overrun ini agar di-cover oleh pemerintah Indonesia. Terkait hal ini, teman-teman dari Kementerian Keuangan baru membahas yang merupakan bagian kewajiban kami untuk kontribusi dalam pembangunan, bukan cost overrun,” jelas Wahyu Utomo dikutip, Rabu (27/7/2022).