Jumlah tunawisma naik hingga 40 persen pada 2015. Sementara,
pengangguran naik dari 10,6 persen pada 2004 menjadi 26,5 persen pada 2014.
Yunani kini mulai kembali ke pasar obligasi internasional
sejak 2017. Negara itu sempat menghilang akibat krisis utang.
Baca Juga:
Gawat! Banyak Anak Muda Terlilit Utang PayLater, OJK Serukan Edukasi Keuangan
Tahun lalu, Yunani menerbitkan obligasi bertenor tujuh
tahun, 10 tahun, dan 15 tahun. Negara tersebut memperoleh dana segar sebesar 12
miliar euro.
Dengan penerbitan obligasi pada 2020, rasio utang Yunani
diprediksi mencapai 188,8 persen dengan nilai utang 337 miliar euro, naik dari
posisi 2019 yang sebesar 331 miliar euro.
Baca Juga:
OJK Bongkar Utang Jumbo Sritex: Ada Rp 14,64 Triliun yang Menanti Pembayaran
2. Argentina
Argentina dinyatakan gagal bayar (default) karena tak bisa
melunasi utang ke kreditur. Hal ini berawal dari kebijakan pemerintah Argentina
yang mematok US$1 sama dengan 1 peso Argentina.
Namun, mata uang Argentina dengan dolar AS menjadi tidak
akurat. Situasi itu menimbulkan kepanikan, sehingga banyak masyarakat yang
menarik uang di bank.