Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut UNRWA telah mencapai "level terendah baru".
"Badan 'bantuan' Anda secara resmi telah mencapai titik terendah, dan inilah saatnya dunia melihat wajah Anda yang sebenarnya," sebut juru bicara internasional militer Israel, Letnan Kolonel Nadav Shoshani, dalam pernyataan via media sosial X.
Baca Juga:
AS Desak Israel Investigasi Serangan Udara Mematikan di Kamp Pengungsi Rafah, Palestina
PBB meluncurkan penyelidikan setelah Israel menuduh 12 staf UNRWA terlibat dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menewaskan 1.200 orang di Israel dan memicu perang tanpa henti di Jalur Gaza.
Israel meningkatkan tuduhannya pada Maret lalu, dengan menyebut lebih dari 450 staf UNRWA merupakan anggota militer dalam kelompok-kelompok teroris Gaza. UNRWA mempekerjakan 32.000 orang di seluruh wilayah operasinya, dengan 13.000 orang di antaranya bertugas di wilayah Jalur Gaza.
UNRWA mengatakan pada Maret lalu bahwa beberapa staf yang dibebaskan dari tahanan Israel ke Jalur Gaza, dilaporkan telah ditekan oleh otoritas Israel untuk menyampaikan pernyataan palsu soal badan tersebut memiliki hubungan dengan Hamas dan bahwa staf badan tersebut ikut serta dalam serangan 7 Oktober.
Baca Juga:
Markas UNRWA Dibakar, Kemenlu RI: DK PBB Harus Tegas ke Israel
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.