Sumber intelijen mengungkap Dassault Aviation telah mengirim tim khusus untuk menyelidiki kemungkinan kelemahan sistemik pada Rafale.
Namun pemerintah India memblokir akses tim tersebut ke skuadron Rafale IAF.
Baca Juga:
Rekaman CCTV Ruang Bersalin India Diretas, Video Dijual melalui Telegram
Keputusan ini memicu spekulasi bahwa New Delhi berusaha menyembunyikan masalah internal yang lebih besar, mulai dari kesiapan operasional, pemeliharaan, hingga kompetensi pilot.
Laporan Ketua Audit Negara India yang dirilis sebelum konflik mengonfirmasi dugaan ini. IAF kekurangan 596 pilot, meningkat dari 486 pada 2015.
Upaya melatih 222 pilot baru dari 2016-2021 juga gagal, memperburuk krisis sumber daya manusia.
Baca Juga:
Konsulat India Temui Wali Kota Gunungsitoli, Jajaki Peluang Kerja Sama Sektor Pendidikan-Pertanian
Lebih parah lagi, India hanya memiliki 31 skuadron pesawat tempur aktif, jauh di bawah minimum 42 skuadron yang ditetapkan doktrin pertahanan nasional.
Ketergantungan yang Mematikan
Krisis ini mengungkap masalah fundamental dalam kemitraan India-Prancis.