Di tingkat internasional, dampaknya jauh lebih besar:
• Bagi Pakistan: Keberhasilan tempur J-10C dengan PL-15 menandai pencapaian strategis dalam upaya menyeimbangkan kekuatan udara regional.
Baca Juga:
Digadang-gadang Jadi Pesawat Paling Efisien, Dreamliner Air India Justru Alami Tragedi Maut
• Bagi China: Sukses PL-15 adalah validasi kuat model ekspor persenjataan mereka, terintegrasi, terbukti, dan kini semakin dipercaya negara berkembang.
• Bagi produsen Barat: Kerusakan reputasi nyata dan sulit dipulihkan. Rafale yang sebelumnya dianggap platform multirole paling unggul kini menghadapi pertanyaan bukan hanya dari musuh, tapi juga pelanggan sendiri.
Refleksi Pahit
Baca Juga:
Detik-detik Maut, Pesawat Air India Jatuh 5 Menit Setelah Lepas Landas
Apa pun penyebabnya, kurang latihan, masalah maintenance, atau kelemahan taktis, hasilnya jelas: India gagal meraih dominasi udara dalam perang yang dikira bisa dimenangkan dengan teknologi.
Kini New Delhi menghadapi pertanyaan mendalam: apakah mereka dikalahkan sistem buatan China, atau oleh rasa percaya diri berlebihan dan ketergantungan pada teknologi asing?
Jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan masa depan strategi pertahanan India, dan mungkin mengubah lanskap geopolitik Asia Selatan selamanya.