Di tingkat internasional, dampaknya jauh lebih besar:
• Bagi Pakistan: Keberhasilan tempur J-10C dengan PL-15 menandai pencapaian strategis dalam upaya menyeimbangkan kekuatan udara regional.
Baca Juga:
Usai Hujan Lebat Terjadi Banjir Bandang dan Tanah Longsor Tewaskan 60 Orang
• Bagi China: Sukses PL-15 adalah validasi kuat model ekspor persenjataan mereka, terintegrasi, terbukti, dan kini semakin dipercaya negara berkembang.
• Bagi produsen Barat: Kerusakan reputasi nyata dan sulit dipulihkan. Rafale yang sebelumnya dianggap platform multirole paling unggul kini menghadapi pertanyaan bukan hanya dari musuh, tapi juga pelanggan sendiri.
Refleksi Pahit
Baca Juga:
India Dilanda Cloudburst, 100 Orang Hilang dalam Banjir Bandang di Dharali
Apa pun penyebabnya, kurang latihan, masalah maintenance, atau kelemahan taktis, hasilnya jelas: India gagal meraih dominasi udara dalam perang yang dikira bisa dimenangkan dengan teknologi.
Kini New Delhi menghadapi pertanyaan mendalam: apakah mereka dikalahkan sistem buatan China, atau oleh rasa percaya diri berlebihan dan ketergantungan pada teknologi asing?
Jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan masa depan strategi pertahanan India, dan mungkin mengubah lanskap geopolitik Asia Selatan selamanya.