Park mengatakan, ia menghargai
kebebasan lebih dari apapun, dan dia percaya bahwa kebebasan dan
kehidupan keluarga adalah nilai inti dari Partai Konservatif.
Partai itu kini telah memilih Park
sebagai salah satu kandidat dalam pemilihan lokal bulan ini.
Baca Juga:
Pasukan Korea Utara Diam-diam Bantu Rusia Libas Ukraina
"Sebagai seorang kandidat, saya
pikir kekuatan saya adalah kebebasan. Orang sering berbicara tentang kebebasan,
tetapi saya pikir tidak banyak orang yang tahu apa artinya sebenarnya. Saya
pernah tinggal di Korea Utara dan China, dan saya tahu apa arti kebebasan yang
sebenarnya. Kebebasan adalah mengetahui siapa diri kita, dan itulah nilai yang
paling penting," ujarnya.
Pengemis Anak
Baca Juga:
Korut Tantang AS-Korsel, Kim Jong-un Pamer Kapal Selam Nuklir di Tengah Latihan Militer
Timothy Cho, 33, dulu tinggal di
jalanan Korea Utara sebagai anak tunawisma --yang
dikenal sebagai kotjebi-- selama kelaparan dahsyat melanda negara itu.
Anak yatim piatu itu hidup di jalanan
mencari makanan dan tempat berlindung sebelum membelot ke China pada tahun
2004.
"Saya terpisah dari orangtua sejak
kecil. Mereka adalah guru dan ayah saya mengajar sejarah di sekolah. Tapi ayah
merasa malu mengajar sejarah palsu sehingga mendapat masalah. Jadi, mereka
harus melarikan diri dari desa, dan saya ditinggalkan sendirian," kata Cho.