"Benar-benar menjengkelkan. Kita lihat saja kapan listrik kembali menyala," ujarnya.
Pulau berpenduduk 9,7 juta jiwa ini telah mengalami tiga pemadaman nasional sepanjang 2024, dua di antaranya berlangsung selama beberapa hari.
Baca Juga:
Indonesia Resmi Jadi Mitra BRICS Bersama 8 Negara Lainnya
Gangguan listrik terus berulang di tengah krisis ekonomi terburuk dalam tiga dekade terakhir, yang ditandai dengan kelangkaan bahan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, serta lonjakan inflasi dan gelombang besar migrasi ke Amerika Serikat.
Pemadaman hari Jumat menjadi yang pertama di tahun 2025. Namun, warga Kuba telah menghadapi pemadaman listrik harian selama empat hingga lima jam di sebagian besar wilayah Havana.
Di daerah pedesaan, pemadaman bahkan bisa berlangsung lebih dari 20 jam.
Baca Juga:
Baru-baru Ini, 5 Negara di Dunia Legalkan Perkawinan Sesama Jenis
Delapan pembangkit listrik tenaga termal di Kuba, yang dibangun pada 1980-an dan 1990-an, sering mengalami gangguan teknis.
Sementara itu, kapal pembangkit listrik terapung dari Turki yang menyuplai tambahan daya ke jaringan nasional bergantung pada bahan bakar impor yang mahal dan sering kali sulit diperoleh.
Pada Oktober 2024, kerusakan di Pembangkit Listrik Guiteras, yang terbesar di Kuba, menyebabkan pemadaman listrik selama empat hari di seluruh negeri.