WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak, kali ini menyangkut nama besar aktivis iklim dunia, Greta Thunberg.
Dalam upaya mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, kapal yang ditumpanginya dicegat militer Israel di perairan internasional.
Baca Juga:
Israel Tembaki Warga di Dekat Pusat Bantuan Gaza, 36 Orang Tewas
Insiden ini menuai reaksi keras dari berbagai kalangan, menyoroti blokade brutal terhadap Gaza yang telah berlangsung bertahun-tahun.
Militer Israel dilaporkan telah mencegat kapal bantuan kemanusiaan bernama Madleen pada Minggu (8/6/2025), saat sedang dalam perjalanan menuju Jalur Gaza.
Kapal itu membawa sejumlah aktivis, termasuk Greta Thunberg, yang dikabarkan “diculik” oleh pasukan Israel setelah kapal dihentikan secara paksa.
Baca Juga:
Diduga Bantu Geng Abu Shabab Demi Lumpuhkan Hamas, Lieberman Bongkar Aib Netanyahu
Thunberg, aktivis iklim asal Swedia yang dikenal vokal dalam isu kemanusiaan dan lingkungan, bergabung dalam misi tersebut untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga Gaza yang menderita akibat pengepungan dan serangan militer Israel.
Kapal Madleen membawa bantuan berupa makanan dan perlengkapan penting lainnya untuk warga Palestina.
Kementerian Luar Negeri Israel merilis pernyataan yang menyebut kapal tersebut “berlayar dengan selamat ke pantai Israel” dan bahwa “para penumpang diharapkan untuk kembali ke negara asal mereka.”