Namun pernyataan ini bertolak belakang dengan klaim yang disampaikan Thunberg lewat video yang dibagikan di akun Instagram Freedom Flotilla Coalition.
“Nama saya Greta Thunberg dan saya dari Swedia. Jika Anda melihat video ini, kami telah dicegat dan diculik di perairan internasional oleh pasukan pendudukan Israel, atau pasukan yang mendukung Israel,” kata Thunberg dalam video itu.
Baca Juga:
Danrem 042/Gapu Hadiri Pelepasan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar
“Saya mendesak semua teman, keluarga, dan kawan saya untuk menekan pemerintah Swedia agar membebaskan saya dan yang lainnya sesegera mungkin,” lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz telah memperingatkan bahwa kapal tersebut tidak akan diizinkan mencapai Gaza.
Ia menggambarkan para aktivis yang berada di atas kapal sebagai “juru bicara propaganda Hamas.”
Baca Juga:
Warga Israel Ramai-Ramai Daftar Jadi Kewarganegaraan Portugal, Ada Apa?
“Saya telah menginstruksikan IDF untuk mencegah armada Madleen mencapai pantai Gaza, dan mengambil tindakan apa pun yang diperlukan untuk tujuan itu,” tegas Katz dalam pernyataan resminya.
Freedom Flotilla Coalition, yang mengoperasikan kapal Madleen, juga merilis pernyataan bahwa sebelum ditangkap, kapal mereka diserang dengan bahan kimia oleh drone tak berawak dan kemudian ditabrak sebelum akhirnya disergap oleh pasukan Israel.
Kontak dengan awak kapal langsung terputus sesaat setelahnya.