“Pembicaraan kedua Menlu pada tanggal 9 Februari 2022 bersifat tertutup, namun kiranya Menlu Retno Marsudi telah menyampaikan harapan Indonesia bagi adanya perdamaian di Eropa Timur,” kata Judha.
“Harapan Indonesia bagi keselamatan para WNI di kawasan tertentu adalah isu yang lazim disampaikan Ibu Menlu dalam komunikasinya dengan mitra menlu negara sahabat,” ujar nya.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
NATO dan AS meminta Rusia membubarkan konsentrasi sekitar 100.000 pasukan di perbatasan Ukraina. Sebaliknya, Kremlin meminta jaminan NATO tak akan menerima negara itu dan bekas Uni Soviet lain sebagai anggota.
Pemerintahan Putin juga meminta NATO menarik pasukan dan persenjataan dari kawasan Eropa Timur.
NATO dan AS menolak tuntutan Putin tersebut. Sebagai gantinya, Kremlin pun enggan membubarkan pasukan, juga menggelar latihan perang besar-besaran bersama sekutunya, Belarusia.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Upaya masing-masing pihak untuk mencari resolusi damai sejauh ini belum membuahkan hasil berarti. Baik Rusia ataupun NATO sama-sama teguh dengan pendiriannya.
Di lain sisi, AS terus memperingatkan bahwa ancaman invasi Rusia ke Ukraina nyata dan bisa dilakukan dalam waktu dekat. Sejumlah pejabat AS bahkan menyebut Rusia bisa memulai agresi sebelum Olimpiade Beijing berakhir pada 20 Februari.
Pada 31 Januari 2022, rapat khusus di Dewan Keamanan PBB digelar untuk membahas situasi Ukraina. Namun, perwakilan AS dan Rusia justru saling tuding dalam pertemuan tersebut.