Pernyataan Rob Bauer ini seolah menjadi pukulan telak bagi pemerintah Ukraina yang dipimpin Presiden Volodymyr Zelensky.
Zelensky yang selama berbulan-bulan bergerilya mencari dukungan Barat, sepertinya terancam menghadapi kenyataan kalau negaranya bakal sendirian menghadapi invasi Rusia.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
Selama perang 19 bulan ini, Ukraina dilaporkan menerima miliaran dolar AS (ribuan triliun rupiah) dalam bentuk bantuan militer dan kemanusiaan dari negara Barat dalam menghadapi militer Rusia.
Tercatat, empat negara NATO menjadi pendukung terbesar Kiev menghadapi Moskow yang juga dikepung gelombang sanksi ekonomi dari Uni Eropa.
Jerman, yang dilaporkan memberikan bantuan lebih dari USD 2,47 miliar atau sekitar Rp 36,5 triliun (kurs 14.804) untuk Ukraina menurut informasi dari laman Statista.
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
Polandia, sudah menyumbang lebih dari USD 2,55 miliar atau sekitar Rp 37,68 triliunmerujuk laman Statista.
Inggris, laporan Statista menyebut sudah memberikan lebih dari USD 5,13 miliar atau sekitar Rp 75,8 triliun.
Amerika Serikat, tercatat menjadi negara penyumbang dana terbesar untuk Ukraina dengan total sumbangan mencapai USD 46,56 miliar atau lebih dari Rp 688 triliun.