“Kami terpaksa memperlambat penambahan pasukan kami untuk melindungi diri dari ketidakpastian pendanaan di masa depan,” tulis Pengawas Keuangan Pentagon MIchael McCord dalam suratnya.
“Kegagalan untuk mengisi kembali layanan militer kita pada waktu yang tepat dapat membahayakan kesiapan militer kita.”
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
McCord menambahkan bahwa jika permintaan pendanaan tidak dipenuhi, Pentagon mungkin tidak bisa lagi memasok senjata ke Ukraina.
"Pasokan ini dianggap “penting dan mendesak saat ini ketika Rusia bersiap untuk melakukan serangan musim dingin,” tulis AP dilansir RT.
"Saat ini terdapat sisa 1,6 miliar dolar AS dari pendanaan 25,9 miliar dolar AS yang sebelumnya disetujui oleh Kongres untuk menggantikan sumber daya militer AS yang dikirim ke Ukraina," kata McCord kepada para pemimpin DPR dan Senat.
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
AS memiliki sisa dana sekitar 5,4 miliar dolar AS yang tersedia untuk menyediakan peralatan ke Ukraina dari stok yang ada.
Namun, ada kekhawatiran bahwa Amerika Serikat mungkin akan kehabisan dana jika Pentagon tidak mengkaji ulang penilaan harga beberapa peralatan yang telah dikirim ke Ukraina, yang mengakibatkan alokasi dana sekitar 6,2 miliar dolar AS, termasuk pengiriman senjata dan bantuan lainnya, pada tahun ini.
Presiden AS, Joe Biden, mengatakan bahwa tidak boleh ada gangguan dalam dukungan Amerika terhadap Ukraina, meskipun ada perasaan mendesak untuk bertindak dengan cepat.