WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ketegangan antara Iran dan Israel semakin meningkat, sementara Amerika Serikat tampak enggan menekan sekutunya untuk menghentikan konflik bersenjata.
Presiden AS Donald Trump mengakui bahwa sangat sulit untuk meminta Israel menghentikan serangan udaranya ke Iran, meskipun Washington sebenarnya memiliki opsi diplomatik untuk mendorong perdamaian.
Baca Juga:
Dibawah Kepemimpinan Ketua PMI Paluta Tohong. ini Prestasi Saat lkuti Jumbara Tingkat Sumut. Di Langkat
Trump juga secara tegas menolak campur tangan diplomatik dari negara-negara Eropa, dengan alasan bahwa Iran hanya ingin berbicara langsung dengan Amerika Serikat dalam membahas kesepakatan nuklir.
“Mereka tidak membantu, Iran tidak ingin berbicara dengan Eropa. Mereka ingin berbicara dengan kami,” kata Trump seperti dikutip dari Kantor Berita Pemerintah China, Xinhua, Sabtu (21/6/2025).
Sementara itu, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, menolak berspekulasi apakah Trump akan mengambil langkah untuk menekan terwujudnya gencatan senjata antara Israel dan Iran guna membuka ruang perundingan nuklir.
Baca Juga:
Kotorannya Berupa Emas, Bakteri Langka Ini Buka Jalan Baru Produksi Logam Mulia
Di pihak lain, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengeluarkan pernyataan keras bahwa Iran tidak akan berhenti melakukan pembalasan kecuali Israel menghentikan agresi militernya terlebih dahulu.
Masoud memperingatkan bahwa jika serangan dari rezim Zionis tidak dihentikan, maka Iran akan memberikan respons yang lebih menghancurkan.
“Jika agresi rezim Israel tidak disetop, Iran akan memberi tanggapan yang lebih keras dan membuat Zionis menyesal telah menyerang Teheran,” tegas Masoud.