Konsekuensinya, pembentukan pelbagai aliansi atau grup untuk politik, pertahanan, dan ekonomi di antara negara-negara besar tak terelakkan.
Dalam perkembangannya, ada kompetisi grup perdagangan antara The Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan The Trans Pacific Partnership (TPP).
Baca Juga:
Sherpa G20 Indonesia Pimpin Perundingan Sebagai Perjalanan Akhir Presidensi G20 Brasil
Kemudian ada pembentukan Dialog Keamanan Bersama The Quadrilateral Security Dialogue (The Quad) yang beranggotakan Amerika Serikat, Jepang, India, dan Australia.
Selain itu, pada September 2021 ada pembentukan aliansi pertahanan trilateral terbaru AUKUS di Asia Tenggara dan Indo-Pasifik yang beranggotakan Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.
Perkembangan terkini tersebut berpengaruh terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan Asia Tenggara dan Indo-Pasifik dan juga pemulihan ekonomi regional dan global.
Baca Juga:
Menkeu Lakukan Diskusi Strategis tentang Pembiayaan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan
Kepemimpinan Indonesia di G-20 menghadapi tantangan hal-hal tersebut di atas.
Ketiga, ketimpangan antara negara-negara tertinggal/berkembang dan maju semakin dalam di tengah pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 mengakibatkan negara-negara tertinggal dan berkembang terdampak secara kesehatan publik dan juga pemulihan perekonomiannya.