Produksi dan pasokan vaksin global yang tidak mencukupi dan merata bagi seluruh negara dan meningkatnya nasionalisme vaksin mengakibatkan sebagian besar negara miskin/berkembang tertinggal dalam program vaksinasinya.
Contoh: pasokan vaksin bagi negara-negara miskin dan berkembang di Afrika, Asia, dan Pasifik yang masih minim.
Baca Juga:
Sherpa G20 Indonesia Pimpin Perundingan Sebagai Perjalanan Akhir Presidensi G20 Brasil
Selanjutnya, perkembangan dan penyebaran yang masif dari mutasi virus Covid-19 seperti varian Delta dan varian lainnya ke seluruh dunia menjadi tantangan kesehatan publik bagi negara-negara tertinggal dan berkembang.
Konsekuensinya, negara-negara tertinggal dan berkembang mengalami ketertinggalan dalam pemulihan ekonomi nasional mereka masing-masing.
Pada saat bersamaan, negara-negara maju, termasuk anggota G-20, mengurangi jumlah dana bantuan pembangunan bagi negara-negara tertinggal dan berkembang.
Baca Juga:
Menkeu Lakukan Diskusi Strategis tentang Pembiayaan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan
Ini karena penghematan besar-besaran atas pelbagai anggaran nasional mereka dan mengalihkan dana tersebut bagi bantuan sosial untuk rakyatnya dan pemulihan ekonomi domestik mereka.
Beragam Peluang