Selain itu, mereka juga mengeksploitasi kelemahan perangkat lunak yang dikenal sebagai Log4j yang ditemukan pada Desember, dan menurut pejabat AS mungkin ada ratusan juta perangkat.
Peretas mulai mengeksploitasi kerentanan dalam beberapa jam dan akhir bulan lalu mereka kembali membahayakan dua korban pemerintah negara bagian AS sebelumnya.
Baca Juga:
6 Juta Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Jokowi dan Gibran di Daftar Utama!
“Kegigihan para peretas untuk mendapatkan akses ke jaringan pemerintah menunjukkan apa pun yang mereka kejar itu penting. Kami telah menemukan mereka di mana-mana dan itu mengerikan,” kata Analis Senior Mandiant, Rufus Brown.
Dilansir NBC News, Rabu (9/3/2022), APT41 juga terlibat dalam dakwaan Departemen Kehakiman 2020 yang menuduh peretas China menargetkan lebih dari 100 perusahaan dan institusi di AS dan luar negeri, termasuk perusahaan media sosial dan video game, universitas, dan penyedia telekomunikasi.
“APT41 terus tidak terpengaruh oleh dakwaan Departemen Kehakiman AS (DOJ) pada September 2020,” kata laporan Mandiant.
Baca Juga:
Bangun Awareness Trend ‘Hacker’, Butterfly Consulting Indonesia Tawarkan Pelatihan Cyber Security
Di masa lalu, pemerintah China telah menggambarkan dirinya sebagai pembela keamanan siber yang gigih dan telah menolak tuduhan AS tentang peretasan tuduhan yang tidak berdasar. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.