WAHANANEWS.CO, Jakarta – Makanan olahan atau ultra process food lebih dari sekadar makanan kemasan. Produk ini telah mengalami berbagai tahap pengolahan industri dan mengandung banyak bahan tambahan.
Konsumsi makanan olahan memang praktis dan mudah. Rasanya juga enak. Namun perlu diperhatikan karena makanan ini tergolong tidak sehat.
Baca Juga:
7 Jenis Teh Hijau Terbaik yang Bisa Bikin Lemak Luntur Lebih Cepat
Ultra process food atau UPF ramai disorot karena dipakai sebagai bahan menu MBG (Makan Bergizi Gratis). Hal ini memicu perbincangan luas terkait dampak bahaya makanan tersebut.
Belakangan ini makanan ultra proses juga sedang menjadi sorotan kembali di Indonesia lantaran dipakai dalam menu-menu makan bergizi gratis (MBG) yang didistribusikan kepada anak-anak.
Pasalnya, konsumsi makanan ultra proses bisa berdampak buruk bagi kesehatan anak, mulai dari memicu obesitas, diabetes, hingga menghambat tumbuh kembang anak.
Baca Juga:
Peneliti Ungkap Bahaya Makan Mie Instan 3 Kali Seminggu, Resiko Serangan Jantung
1. Mengenal makanan ultra proses
Makanan ultra olahan (ultra process food) memang sering menjadi pilihan banyak orang karena mudah didapat, dimasak, dan rasanya enak. Harganya juga tergolong lebih murah. Misalnya sosis, nugget, kornet, kentang goreng, mie instan, sampai minuman bersoda. Semuanya tergolong sebagai makanan ultra proses.
Makanan ini memang praktis, tetapi perlu diketahui ada banyak bahan tambahan, seperti lemak, pati, gula, garam, dan minyak terhidrogenasi yang diekstraksi dari makanan lain. Ditambah ada bahan aditif dan pengawet di dalamnya.