Maka dalam kondisi seperti ini, respon kebijakan pemerintah akan menjadi penentu ditengah guncangan harga komoditas, tekanan dari pemerintahan dan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang melemah. Hal ini menjadi penting bagi masyarakat yang merasakan langsung dampaknya."Bagaimana semua ini ditangani akan sangat berdampak bagi masyarakat yang merasakannya," pungkasnya.
Hal Penting Bagi Indonesia
Baca Juga:
MK Putuskan Libur 1 untuk 6 Hari dalam UU CiptaKerja Bertentangan dengan UUD
Country Director World Bank Indonesia and Timur Leste, Satu Kahkonen menyampaikan bahwa kebijakan fiskal yang proaktif akan menjadi esensial bagi Indonesia untuk menavigasi ketidakpastikan ekonomi global. “Selanjutnya adalah pentingnya reformasi struktural untuk mendongkrak potensi pertumbuhan Indonesia,” jelasnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani yang juga hadir mengakui pandemi Covid-19, geopolitik dan perang Rusia-Ukraina mengguncang perekomonian global terutama pada rantai pasokan komoditas.
Seperti diketahui, ketiga isu global tersebut memicu lonjakan inflasi di berbagai negara termasuk zona Euro dan Amerika Serikat. “Maka dari itu, Presiden Jokowi bersama semua anggota pemerintahan terus memantau seberapa besar dampak inflasi terutama pada produksi dan suplai,” kata Sri Mulyani.
Baca Juga:
MK Kabulkan 70% Tuntutan Buruh, Serikat Pekerja Rayakan Kemenangan Bersejarah dalam Revisi UU Cipta Kerja
Bank Dunia mengatakan, laporan IEP edisi Desember 2022 akan memaparkan prospek ekonomi makro Indonesia dan membahas kebijakan untuk mendukung pemulihan ekonomi di tengah kondisi global yang memburuk.
Selain itu, laporan tersebut juga akan membahas peran kebijakan perdagangan dan reformasi dalam memacu pertumbuhan, pengembangan sektor swasta dan menciptakan nilai tambah pada ekonomi RI. [rgo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.