Artificial intelligence dan data analytic akan menjadi
faktor yang sangat dominan di dalam teknologi digital. Oleh karena itu,
kemampuan dari jajaran DJP melakukan crowdsourcing, ide-ide yang berasal dari
masyarakat atau industri menjadi sangat penting.
"Cara kerja ini akan membuat DJP terus beradaptasi dengan
teknologi. Cara kerja harus berubah dan tidak boleh ketinggalan zaman atau
teknologi," tambahnya.
Baca Juga:
Lindungi Wajib Pajak, DJP Umumkan Nomor dan Website Penipu yang Sering Beraksi
Sebagai bagian dari perayaan peringatan 76 Tahun Kemerdekaan
RI, DJP IT Summit 2021 menjadi ajang kreativitas, inovasi, pertukaran
informasi, dan pemikiran di bidang IT dan sistem IT.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat mengedukasi masyarakat
terkait perjalanan transformasi digital DJP, pengembangan IT DJP, serta membuka
masukan, knowledge, dan insight dari masyarakat sebagai bentuk transparansi dan
akuntabilitas pengembangan IT di DJP.
"Acara ini saya harap akan mendorong semangat generasi muda
untuk terus mempelajari teknologi digital, artificial intelligence, dan terus
mengasah kemampuannya untuk menjaga kepentingan bangsa dan negara Indonesia
untuk hal-hal yang positif," ujar Menkeu.
Baca Juga:
Realisasi Penerimaan Pajak DJP Kalbar Capai 56,99 Persen Hingga Agustus 2024
Menkeu berharap DJP terus melakukan kegiatan-kegiatan yang
positif dan pada akhirnya bisa membangun reputasi instansi DJP dengan
integritas yang tinggi, profesionalitas yang baik, dan kompetensi yang mumpuni
di era digital ini.
Sehingga mampu melayani masyarakat dan memberikan kepastian
pelayanan serta melakukan pemungutan pajak yang adil, efisien, dan baik.
Karena, jelas Menkeu, kepercayaan dan dukungan masyarakat
merupakan hal yang penting untuk menjaga tingkat kepercayaan publik dalam
menjalankan reformasi perpajakan.