Jokowi
didukung sahabatnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
Ahok
menegaskan, pembangunan Enam Jalan Tol Dalam Kota harus tetap dilanjutnya.
Baca Juga:
Kementerian PU Pastikan Jaringan Jalan Nasional dan Tol Siap Layani Arus Nataru 2025/2026
Bahkan,
dia mengecam pendapat-pendapat pakar yang menentang proyek tersebut.
"Sudahlah,
ngomong jujur saja ya kalau tukang pengamat. Kalau gue batalin tol (dan jadi)
macet, kalian kritik enggak? Kritik juga," kata Basuki, Selasa (19/8/2014).
Ahok
lalu menganalogikan pembangunan tol ini dengan sebuah rumah satu lantai di atas
tanah seluas 100 meter persegi yang disesaki anggota keluarga.
Baca Juga:
Menteri PU Minta Kaji Jalur Alternatif Padang-Bukittinggi dan Penanganan Jembatan Malalak
Sementara
sang kepala keluarga itu memiliki uang cukup untuk membangun hingga tiga
lantai.
"Kalau
jadi orang itu, kamu membangun rumah kamu jadi tiga lantai enggak? Tujuannya
apa? Ya supaya kurang sesak, kan?
Sekarang mobil sudah begitu banyak, Anda mau bangun jalan enggak dua tingkat di
atasnya? Ya supaya mobil-mobil itu bisa dibagi ke (jalan) atas," ujarnya.
Karena
itu, Ahok menegaskan, Pemprov DKI tetap tidak akan mengubah keputusan, meskipun
banyak petisi yang muncul.