WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menghadiri tahlilan di kediaman korban longsor di Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Minggu (6/4/2025).
Kedatangannya selain untuk menyampaikan belasungkawa, juga sekaligus menyerahkan santunan kepada ahli waris para korban longsor yang terjadi beberapa hari sebelumnya di wilayah Mojokerto.
Baca Juga:
Kemensos Sebut Sekolah Rakyat Tahap Pertama Siap Dilaksanakan di 45 Titik
“Saya mengucapkan duka cita yang mendalam, turut berbelasungkawa. Tapi saya tahu bahwa Pak Wahyudi sekeluarga ini adalah keluarga dan pribadi-pribadi yang baik,” ujar Gus Ipul, dikutip dari situs resmi Kemensos (7/4/2025).
Peristiwa tanah longsor yang terjadi di jalur Pacet–Cangar, Mojokerto, pada Kamis (3/4/2025) lalu, menelan sepuluh korban jiwa. Tujuh di antaranya berasal dari satu keluarga yang tengah melakukan perjalanan menggunakan minibus.
Ketujuh korban tersebut merupakan warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo. Berikut nama-nama korban:
Baca Juga:
Mensos Menggelar Pernikahan Putri Pertama Secara Sederhana di Kediamannya
1. H. Wahyudi (71)
2. Hj. Jainah (61)
3. Saudah (70)
4. Masjid Zatmi Setio (31)
5. Rani Anggraeni (28)
6. Syahrul Nugroho Rangga (6)
7. Putri Qiana Ramadhani (2)
Dalam kunjungannya, Gus Ipul menyerahkan santunan kepada ahli waris korban jiwa. Masing-masing keluarga mendapatkan bantuan sebesar Rp15 juta.
“Dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial, ada santunan untuk mereka yang meninggal,” imbuhnya.
Usai mengikuti tahlilan, Gus Ipul juga menyampaikan pesan kepada warga yang hadir agar meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan menghadapi bencana, mengingat Indonesia merupakan daerah yang rawan bencana alam.
“Mari kita bangun kesadaran bersama bahwa kita berada di sekitar daerah rawan bencana. Mari kita sama-sama waspada,” ucap Gus Ipul.
Ia berharap melalui tumbuhnya kesadaran ini, masyarakat dan pemerintah dapat lebih siap dalam melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan bencana di masa mendatang.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]