Itu tercatat dalam arsip-arsip
Belanda, VOC, Inggris, Spanyol hingga Portugis yang memang memiliki hubungan
sejarah di masa lalu dengan Indonesia.
Jumlah ini, kata Sri, adalah kapal-kapal yang karam pada abad ke-17, 18, hingga pertengahan abad ke-19.
Baca Juga:
Maruli Siahaan Terpilih Sebagai Ketua Umum PPSD Siahaan Indonesia
"Jadi, kurang
lebih sudah 2,5 abad itu yang tercatat dari manifest pelayaran dari masa itu
tercatat lebih dari 450 kapal tenggelam di perairan Asia Tenggara. Dan dari 450 kapal itu, 185 di antaranya berada di perairan Indonesia," kata Sri.
Menurut Sri,
kapal-kapal yang tenggelam di perairan Indonesia ini banyak tersebar di wilayah
perairan Jawa dan Bangka.
"Paling banyak, dari 185 yang
terhitung itu, di laut Jawa saja ada sekitar 45 kapal tenggelam, dan di laut
Bangka itu lebih dari 50 kapal," kata dia.
Baca Juga:
Tragedi di Perairan Malaysia: Lima Pekerja Migran Indonesia Ditembak, Satu Tewas
Kata Sri, kapal-kapal tersebut hampir
keseluruhannya berasal dari negara-negara Eropa.
Hal ini bisa dilihat dari manifest
pelayaran yang masih tersimpan di masing-masing negara itu.
"Terutama kapal-kapal VOC, Kapal
Inggris, dan ada kapal Portugis dan Spanyol," katanya.