Hal itu dinilainya jadi penyebab debit
air yang masuk ke DAS Barito jadi besar, yakni mencapai 2,08 miliar meter
kubik, sementara daya tampung sungai hanya mencapai 238 juta meter kubik.
Tak hanya soal itu, Siti pun
mengungkapkan faktor lain penyebab Banjir Kalsel.
Baca Juga:
Tim Pakar ULM Kaji Banjir Kalsel
Dia mengatakan, terdapat perbedaan
tinggi hulu-hilir sungai yang sangat signifikan, sehingga suplai air dari hulu
dengan kekuatan besar menyebabkan air keluar DAS Barito yang menyebabkan banjir
di 10 kabupaten/kota di Kalsel.
"Perlu juga diketahui, hasil
analisis menunjukkan penurunan luas hutan alam DAS Barito di Kalsel selama
periode 1990-2019 adalah sebesar 62,8 persen. Penurunan hutan terbesar terjadi
pada periode 1990-2000 yaitu sebesar 55,5 persen," ujar dia.
Sejak dia ditunjuk sebagai Menteri LHK
pada 2014, Siti mengklaim sudah melakukan rehabilitasi kawasan hutan secara
besar-besaran, salah satunya dengan menanam pohon di areal lahan kritis.
Baca Juga:
Banjir Kalsel: PLN Sukses Nyalakan 99,9% Gardu
"Upaya lain untuk pemulihan
lingkungan dilakukan dengan memaksa kewajiban reklamasi atas izin-izin tambang.
Tindakan tegas juga dilakukan bersama Pemda, terutama pada tambang yang tidak
mengantongi izin," kata Siti menegaskan. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.