Tumpang Tindih
Baca Juga:
Tim Pakar ULM Kaji Banjir Kalsel
Hasil riset Wahana Lingkungan Hidup
(Walhi), melalui analisis tumpang tindih izin tambang dengan penggunaan
lahan di Kalsel, mencatat, dari total izin tambang
seluas 1.183.430,90 hektare, sebanyak 8.777,38 hektare berada di wilayah
pemukiman, 251.726,03 hektare berada di wilayah pertanian dan perikanan,
464.921,00 hektare masuk di kawasan hutan, dan seluas 46.789, 00 hektare izin
tambang berada di Wilayah Adat.
Catatan itu menunjukkan banyaknya
wilayah tambang yang berada di atas ruang hidup masyarakat.
Eksplorasi tambang batu bara di
Kalimantan Selatan, erat kaitannya dengan nama-nama konglomerat asal sana.
Baca Juga:
Banjir Kalsel: PLN Sukses Nyalakan 99,9% Gardu
Wilayah tersebut bahkan dikenal
sebagai kampunya haji kaya raya dengan sebutan "Haji Batu Bara".
Mengutip dari Sajogyo Institute karya almarhum Tommy Apriando berjudul Emas Hitam Dalam Cengkeraman Para Haji: Dari Pesta Pora, Kuasa Modal,
Hingga Ancaman Meratus, sejumlah nama pengusaha batu bara bergelar haji
mendominasi bisnis batu bara di Kalsel.
Mereka hidup mewah bergelimang harta
di tengah kerusakan lingkungan dan kemiskinan masyarakat sekitarnya.