WAHANANEWS.CO, Tangerang - Ketegangan memuncak di pesisir Kabupaten Tangerang. Pembangunan pagar misterius sepanjang 30 kilometer di laut memicu perlawanan dari para nelayan yang merasa ruang hidup mereka terancam.
Namun, perjuangan mereka untuk mempertahankan wilayah mencari nafkah tidak berjalan mulus.
Baca Juga:
Duduki Tanah Negara & Minta Jatah Rp5 Miliar, BMKG Polisikan GRIB Jaya
Salah satu nelayan, yang identitasnya dirahasiakan demi keamanan, mengungkapkan bahwa ancaman mulai menghantui komunitas mereka sejak lima bulan lalu.
Kala itu, nelayan Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, mengerahkan beberapa kapal untuk menghampiri pekerja yang sibuk memasang pagar tersebut.
Dengan keberanian, mereka meminta agar pembangunan dihentikan. Namun, permintaan itu diabaikan begitu saja, dan pekerjaan tetap dilanjutkan.
Baca Juga:
Tekan Inflasi, Pemkab Tangerang Gelar ‘Warteksi Gemilang’
Tidak lama berselang, sekelompok orang tak dikenal muncul di kampung nelayan, membawa suasana yang kian mencekam.
"Kami demo malah dianggap provokator. Katanya, nama kami sudah dicatat di koramil dan polsek sebagai provokator," ujar nelayan tersebut, melansir CNN Indonesia, Sabtu (11/1/2025).
Para nelayan telah melaporkan masalah ini kepada kepala desa, tetapi sang kepala desa mengaku tidak mengetahui apa pun terkait pagar tersebut. Ia hanya berjanji akan menangani persoalan itu.