"Prioritas kita sekarang bagaimana yang bermasalah
adalah ekonomi jangka pendek, berarti harus kita tangani segera, kalau tidak
akan lebih bermasalah lagi buat perekonomian. Ada konsekuensi, tapi kan ini
nanti ada intervensi lain tapi kita bicara prioritas," ujarnya.
Dengan pertimbangan itu, ia juga tidak mempermasalahkan
mayoritas sumber utang berasal dari penerbitan SBN. Sebab, apabila hanya
mengandalkan pinjaman multilateral dan bilateral prosesnya akan lama.
Baca Juga:
Bersama Timpora Kantor Imigrasi, Pemerintah Kota Bekasi Siap Awasi Pergerakan Warga Asing
Terlebih, semua negara membutuhkan pendanaan akibat pandemi,
sehingga Indonesia masih harus bersaing dengan sejumlah negara lain yang
membutuhkan. Meskipun suku bunganya lebih rendah, namun pemakaian dana pinjaman
tersebut tidak fleksibel. Padahal pemerintah membutuhkan dan untuk menangani
dampak covid-19 dan pemulihan ekonomi.
"Saya rasa tidak ada salahnya ketika pemerintah
menambah SBN karena itu merupakan pilihan yang saya rasa paling rasional,"
ujarnya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.