WahanaNews.co | Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei nasional
mengenai sikap publik terhadap vaksin dan program vaksin pemerintah.
Hasilnya, mayoritas responden percaya
dan bersedia divaksinasi.
Baca Juga:
LSI: Pasangan Ganjar-Mahfud Kalah karena Kehilangan Loyalitas Pemilih PDIP
Namun, masih ada pula yang menolak
divaksinasi.
Survei ini menggunakan metode simple random sampling.
Ada 1.200 responden yang dipilih
secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan
LSI pada rentang Maret-Juni 2021.
Baca Juga:
Hasil Survei LSI: Prabowo-Gibran Kontestan Pilpres 2024 Paling Jujur
Toleransi kesalahan atau margin of error survei ini sekitar ±
2,88% pada tingkat kepercayaan 95%.
Sikap terhadap Program Vaksin
Dalam survei mengenai sikap terhadap
program vaksin pemerintah, mayoritas responden setuju.
Responden ditanya, "Seberapa setuju atau tidak setuju
Ibu/Bapak terhadap program vaksin COVID-19 untuk masyarakat?"
Hasilnya, 84,9 persen setuju dengan
program vaksin.
Berikut ini hasil lengkapnya:
Sangat Setuju (17,9 persen), Setuju (67,0 persen), Tidak Setuju (10,1
persen), Sangat Tidak Setuju (0,6 persen), TT/TJ atau Tidak
Tahu/Tidak Jawab (4,4 persen).
Percaya Vaksin Cegah Penularan
Mayoritas responden juga percaya
vaksin mampu mencegah penularan virus Corona.
Ada 68,6 persen responden yang
menjawab percaya saat ditanya, "Apakah
Ibu/Bapak percaya atau tidak percaya bahwa vaksin Corona dapat mencegah kita
tertular virus Corona?"
Berikut ini hasil lengkapnya:
Percaya (68,6 persen), Tidak Percaya (23,5 persen), TT/TJ (7,9 persen).
Bersedia Divaksin
Mayoritas responden dalam survei ini
juga bersedia divaksinasi.
Namun, ada 36,4 persen yang tidak
bersedia dari 82,6 persen responden yang belum divaksinasi.
Berikut ini hasil lengkapnya:
"Apakah Ibu/Bapak sudah divaksinasi
Corona?"
Sudah 2 Dosis (7,5 persen), Sudah Tapi Baru 1 Dosis (9,9 persen), Belum Divaksin (82,6 persen).
"Jika belum divaksin, apakah Ibu/Bapak
bersedia atau tidak bersedia untuk divaksinasi Corona?"
Ya Bersedia (63,6 persen), Tidak Bersedia (36,4 persen).
Mayoritas responden tidak bersedia
divaksin lantaran takut akan efek sampingnya.
Selain itu, ada yang mengira vaksin
tidak efektif.
Berikut ini hasilnya:
Saya Takut Efek Samping Vaksin Covid-19 atau Tidak Aman (55,5 persen), Saya Kira Vaksin Itu Tidak Efektif (25,4 persen), Saya Rasa Saya Tidak Membutuhkannya atau Badan Sehat (19 persen), Vaksin Mungkin Tidak Halal (9,9 persen), Saya Tidak Mau Membayar untuk Mendapat Vaksin (8,7 persen), Kalau Sudah Banyak Orang Divaksin Saya Tak Perlu Divaksin atau Ada Herd Immunity (4,1 persen), Vaksin Hanya Akal-akalan Perusahaan Farmasi untuk Mencari Untung (3,8 persen), Lainnya (9,3 persen), TT/TJ (1,8 persen). [dhn]