Rencana ini adalah jalan keluar yang diberikan
Menteri Pertahanan, dan Komisi I DPR RI mengapresiasi hal tersebut.
"Kalau ada pernyataan tidak akan ada perang
konvensional, ya kita berdoa saja sebagai umat beragama mudah-mudahan gak ada
perang. Tapi kalau ada perang kan harus siap, itu kegunaannya. Kalau tingkat
urgensinya kapan, ya sekarang. KRI Nanggala tenggelam itu kita tentu berduka
tapi jawabannya bukan hanya berduka, ada langkah lain. Itu yang kita apresiasi
dari Pak Prabowo," ungkapnya.
Baca Juga:
Mabes TNI Kirim Prajurit Terbaiknya Ikuti Latihan Integrasi Di Australia
Ia beranggapan, pembelian alutsista merupakan
investasi masa depan.
Senada dengan Utut, Wakil Ketua Komisi I DPR
RI lainnya, Bambang Kristiono, menyatakan, pembelian alustsista ini
dianalogikan seperti membeli rumah masa depan.
Untuk bisa memiliki rumah idaman, ada banyak
cara, mulai dari menabung, mencicil, atau membelinya cash.
Baca Juga:
Panglima TNI Tinjau Kesiapan Puncak Peringatan HUT Ke-79 TNI di Monas
Tapi tentunya, dengan impian yang ada, rumah
idaman tidak dapat diwujudkan sekaligus, oleh karenanya mencicil adalah jalan
keluar untuk mewujudkan hal tersebut.
"Kalau saya logikanya seperti membangun rumah.
Kita bangun rumah untuk kita tempati 25 tahun atau kita bangun rumah yang kita
impikan kita cicil-cicil baru kita tempati 25 tahun mendatang, itu saja
persoalannya. Kalau saya sih menangkap kesan semuanya mendukung, bahwa masih
ada perdebatan. Saya kira itu hal yang wajar tidak perlu diributkan. Saya lihat
kritik, saran dan masukan yang diberikan oleh teman-teman Komisi I sangat
konstruktif untuk kebaikan dan keamanan para pengambil keputusan sekarang salah
satu contohnya adalah masalah payung hukumnya," tutupnya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.