Paradigma Kekuatan
Evolusi semantik penamaan organisasi militer Indonesia seharusnya juga memiliki konsekuensi strategis.
Baca Juga:
Sejarah Panser Ferret Legendaris di Tubuh Militer Indonesia
Terminologi laskar (militia) dan badan (agency) menunjukkan organisasi militer saat itu masih dalam fase embrionik dari pembentukan militer modern.
Terminologi tentara (soldier) cenderung lebih diarahkan kepada pembentukan jati diri profesi para prajurit dan perwira.
Terminologi angkatan (services) dipergunakan untuk melihat diferensiasi gelar dan operasi militer di tiga medan tempur (darat, laut, dan udara).
Baca Juga:
Mengenal Airbus A400M, Pesawat Angkut Militer yang Bakal Dimiliki Indonesia
Tiga medan tempur ini tidak lagi dipakai secara ketat dengan munculnya ruang tempur baru seperti angkasa, media (propaganda), dan siber, yang sekarang memunculkan kebutuhan untuk mengembangkan operasi yang sifatnya lintas medan (multi domain operations).
Penggunaan terminologi kekuatan pertahanan (defense force) membawa dua konsekuensi paradigmatik.
Pertama, militer Indonesia dikembangkan untuk digelar dan digunakan dalam strategi defensif.