Beberapa upaya sudah dilakukan pemerintah pusat dan provinsi untuk mengatasi banjir di Jakarta dan sudah terlihat hasilnya.
Kerja sama dengan kawasan pendukung, misalnya, yakni Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Tangerang Raya, untuk mengurangi beban debit air yang masuk ke kawasan Jakarta.
Baca Juga:
Sebut Tak Semua Air Bisa Meresap, Ini Dalih Kontraktor Sumur Resapan
Pembangunan waduk Sukamahi di Ciawi Bogor juga salah satu uapaya untuk mengurangi debit air ke Jakarta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memiliki beberapa program penanaman 23.500 pohon, 47.000 mangrove, dan 2,4 juta vegetasi penyerap karbon di Jakarta.
Selain itu juga membangun 57 taman baru yang dikembangkan secara partisipatif, 20 taman lingkungan yang dikembangkan dengan kolam retensi, dan sertifikasi 260 bangunan hijau.
Baca Juga:
Banjir Rob Landa Sejumlah Kawasan di Jakut
Beberapa program lain untuk mengatasi banjir Jakarta antara lain: a) pembangunan tanggul pantai dan muara sungai yang terintegrasi dengan sistem polder; b) pembangunan kampung susun sebagai model permukiman yang resilien menghadapi bencana iklim; serta c) regulasi pengawasan dan pembatasan eksploitasi air tanah.
Dalam Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (RPDAS) Ciliwung disebutkan bahwa agar optimal mengurangi banjir, harus di bangun 297.000 sumur resapan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.
Kalau kemampuan pemerintah per tahun hanya 1.000 sumur, berarti perlu waktu sekitar 297 tahun banjir secara signifikan bisa dikurangi.