"Dengan kehadiran beliau membuat suasana menjadi kacau, ricuh, menjadi ramai, Pistol itu sudah di klik, itu tinggal nembak saja, kebetulan saya anggota Perbankin, saya tau bagaimana melepaskannya, saya punya pistol itu," kata ida, merasa penasaran, salah satu Wartawan menanyakan jenis pistolnya ida menjawa "saya tidak tau," jelas Ida.
lanjutnya, "yang penting pistol itu dirampasnya, sampai berdarah tangannya kejepit, karena saya juga buka kunci klik itu, pernah kami ramai merampasnya, karena dikliknya" kata Ida, Bantah Razman dkk "bukan dirampas," lanjut Ida dengan sedikit kebingungan "bukan dirampas, maksudnya kalau mungkin saya tidak ikut memegang tangan pak Razman, mungkin sudah kenak tempak pak Razman pada saat itu" jelas Ida.
Baca Juga:
Gelar Konferensi Pers, Polres Fakfak Tetapkan Dua Tersangka Kasus Pencurian
Selanjunya, Ida menjelaskan lagi kronologi dugaan perampasan peluru tersebut.
"Bunyi klik, dan peluru jatuh, waktu itu saya lihat 3 ternyata ada 4, lalu malam itu juga saya berikan 2 sama dia," kata Ida.
Merasa masih ada yang janggal, salah seorang wartawan yang hadir memperjelas posisi senjata tersebut di klik dalam sarung atau di luar sarung ?
"Begitu dia angkat dia klik, di luar sarung, sarungnya ada sama saya. Karena sarung itu memang saya amankankan." kata Ida.
Baca Juga:
Disebut Lakukan TPPO, Kuasa Hukum “Joker” Tantang Buktikan!
Langsung dibantah oleh Razman,"Tidak.. tidak.. bersarung, senjata itu tersendiri," kata Razman dengan nada terbata-bata.
Lanjut Ida,"Sarung itu jatuh, saya amankan, kalau peluru banyak yang amankan," kata Ida.
Bantah Razman lagi, "Sarung itu kan Jatuh sendiri, karena senjata itu tidak bersarung,", dan Ida pun menjawab "Iya."