Sebelum memulai proses penagihan utang, kreditur atau debt collector diwajibkan memberikan pemberitahuan tertulis kepada konsumen mengenai jumlah utang, tenggat waktu pembayaran, dan hak serta kewajiban yang dimiliki oleh konsumen.
Jadi, apakah boleh menuntut debt collector?
Baca Juga:
Sabet Pacul ke Warga di Bogor saat Tagih Utang, Debt Collector Diringkus Polisi
Keputusan untuk menuntut debt collector seringkali bergantung pada apakah ada pelanggaran undang-undang atau hak konsumen yang terjadi, dan ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan.
Jika debt collector melanggar hak-hak konsumen, seperti dengan ancaman, pelecehan, atau menggunakan praktik penagihan yang tidak adil, konsumen memiliki dasar hukum untuk mengajukan tuntutan.
Hukum perlindungan konsumen dapat bervariasi di setiap negara atau wilayah, sehingga penting untuk memahami regulasi yang berlaku di tempat tinggal atau wilayah hukum konsumen.
Baca Juga:
Nasabah Tikam Debt Collector di Sambas Gegara Pelaku Emosi Istrinya Diminta Korban
Mempertahankan dokumen seperti surat, email, atau catatan percakapan telepon dapat menjadi bukti yang kuat jika konsumen memutuskan untuk mengejar jalur hukum.
Dokumentasi yang solid akan membantu membangun kasus dengan lebih efektif.
Apabila merasa bahwa hak-hak konsumen telah dilanggar, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan pengacara yang berpengalaman dalam hukum perlindungan konsumen.