"Langkah perlindungan dan pemulihan terhadap korban merupakan bagian integral dari penegakan hukum atas tindak pidana terorisme, dan kami akan selalu hadir untuk memberikan pemulihan serta peningkatan kesejahteraan para korban," katanya.
Sementara itu, seorang mantan narapidana terorisme Muhanan mengungkapkan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada para penyintas atas pengertian dan kemurahan hati dalam memaafkan kesalahan masa lalu.
Baca Juga:
Min Aung Hlaing Tuduh Negara-Negara Dukung Konflik Myanmar dengan Pemasokan Senjata
Ia menyadari betapa pentingnya proses pemulihan ini dan mengapresiasi kesempatan yang diberikan untuk merajut kembali hubungan yang telah retak akibat tindakan terorisme sebelumnya.
"Saya melihat rekan-rekan penyintas sangat penuh sopan santun, mudah memaafkan meskipun menyimpan rasa duka yang dalam. Kami memohon maaf atas apa yang telah kami lakukan," katanya.
Pada kesempatan yang sama seorang penyintas Bom Bali Satu Chusnul menyatakan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan untuk berpartisipasi dalam acara ini.
Baca Juga:
Kesbangpol JB Gelar Dialog: Ingin Masyarakat Waspadai Ancaman Terorisme dan Radikalisme
Ia mengungkapkan betapa berarti dapat terlibat langsung dalam kegiatan ini, untuk berbagi pengalaman dan mendukung sesama dalam proses pemulihan dan rekonsiliasi.
“Saya sangat senang mengikuti acara ini karena bisa berbincang, saling menyemangati, dan bertemu dengan rekan-rekan yang merasakan penderitaan serta trauma yang sama," katanya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.