Bawono mengatakan kelompok islam kanan itu memiliki catatan yang kurang baik dengan Gus Dur.
Menjadi problematik ketika partai yang dibidani Gus Dur, kemudian berkoalisi dengan kelompok itu.
Baca Juga:
Cak Imin Mengaku Menerima Pesan dari Presiden Prabowo Subianto
"Kita mungkin masih ingat apa yang disampaikan FPI terhadap Gus Dur. Itu tentu membekas dalam hati kiai-kiai NU yang menempatkan Gus Dur di tempat yang istimewa," katanya.
"Sekarang ketika PKB, partai yang kelahirannya dibidani oleh Gus Dur dan juga menjadi salah satu partai utama bagi warga NU dalam menyalurkan aspirasi politik, kemudian berkoalisi dengan kelompok tadi, itu kan kemudian problematik," imbuh dia.
Umam berpendapat meruncingnya kembali hubungan PKB dan NU menandakan suara kalangan Nahdliyin tidak akan terakumulasi bulat kepada pasangan Anies-Cak Imin.
Baca Juga:
PKB Deli Serdang Laksanakan Musyawarah Kerja untuk Tingkatkan Pelayanan Terbaik Masyarakat
"Bahwa pernyataan atau optimisme PKB, suara nahdliyin akan masuk semua ke pencawaresan Cak Imin, sepertinya agak sulit terwujud, karena adanya realitas, faksi-faksi kekuatan besar di dalam tubuh NU itu sendiri," katanya.
Selain soal faksi-faksi itu, ia mengatakan hasil survei yang ada juga menunjukkan bahwa suara kalangan Nahdliyin selama ini tersebar ke beberapa partai, tidak hanya ke PKB.
Bahkan, sebaran pilihan kalangan Nahdliyin terbesar adalah di PDI Perjuangan.