“Diplomasi pertahanan yang dijalankan Menhan Prabowo ke sejumlah negara terbilang terobosan yang cerdas. Beliau mampu melakukan diskusi ilmiah langsung dengan para menteri pertahanan negara-negara maju. Kemampuan komunikasi dan bahasa internasional yang dikuasai mendukung diplomasi pertahanan. Pembicaraan 4 mata kerap dilakukan sehingga berbagai kesepakatan dapat dilakukan dengan cepat dan penuh kepercayaan,” katanya.
Mantan anggota Komisi I DPR ini juga menyebut diplomasi pertahanan Menhan Prabowo sangat efektif dalam kebijakan pengadaan alutsista. Skema yang ditawarkan juga bagus sekali yaitu langsung G To G. Artinya, Menhan Prabowo lebih dari empat simpul dalam skema acquisition dan/atau procurement. Skema G to G juga diyakini lebih efisien.
Baca Juga:
Kemendag Ajak Eksportir Melek Kebijakan Karbon di Negara Tujuan Ekspor
”Kerja sama Pertahanan Indonesia dengan 3 negara kuat Eropa, seperti Inggris, Perancis dan Italia juga terjalin dengan baik. Kerja sama tersebut sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan atas rencana pengadaan alutsista TNI. Kepercayaan internasional sangat mendukung proses pengadaan alutsista TNI sesuai dengan kebijakan luar negeri Indonesia,” ucapnya.
Selain itu, kerja sama pertahanan dengan Inggris untuk pengadaan kapal Frigate Arrowhead 140 tetap berlangsung dengan baik sesuai mekanisme peraturan internasional. Demikian juga dengan pesawat tempur Rafale, kapal selam Scorpene dan kapal tempur Gowind dari Perancis.
”Seluruh Alutsista yang dipilih Menhan Prabowo adalah teknologi militer kelas menengah ke atas. Pilihan tersebut menunjukkan Menhan Prabowo telah memperhitungkan dampak penangkalannya,” kata Nuning.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
Pengamat militer dan intelijen ini menyebut, Uni Eropa sudah menjadi mitra strategis Indonesia sejak lama.
Kerja sama Pertahanan Indonesia dan Uni Eropa terjalin dengan baik hingga kini. Kerja sama pertahanan Indonesia dengan Uni Eropa diyakini banyak pakar dapat memainkan peran penting untuk meredam ketegangan antara Amerika Serikat dan Cina.
”Perancis memang memiliki kepentingan di Indo-Pasifik mengingat sebagian wilayah teritorialnya ada yang berada di perairan Samudera Hindia dan ada juga yang berada di Samudera Pasifik. Perancis sejak lama memiliki kebijakan luar negeri untuk menjalin kerja sama pertahanan dengan banyak negara di kawasan Indo-Pasifik, termasuk Indonesia. Justru diplomasi pertahanan Indonesia yang dirasakan meningkat signifikan telah menarik perhatian Perancis,” katanya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.