Sejak Juli 2024, kesaksian tentara Israel telah mengonfirmasi pengerahan APC bermuatan peledak, meski sebelumnya sempat dibantah.
Menurut laporan Maariv, metode ini dikembangkan pasca perang Gaza 2014.
Baca Juga:
Mata-Mata Mossad Israel Digantung Mati Otoritas Iran
“Sejak itu, taktik ini menjadi metode operasi untuk membersihkan jalan, membongkar bangunan, dan menghancurkan infrastruktur musuh tanpa membahayakan pasukan," tulis laporan tersebut.
Walla juga menyebut, selain APC bunuh diri, tentara Israel mengerahkan puluhan kendaraan teknik berat, baik sipil maupun militer, termasuk yang berlapis baja anti-rudal dan bahan peledak.
Dalam sepekan terakhir, puluhan kendaraan berat sudah masuk ke Gaza, dan lebih banyak lagi diperkirakan menyusul.
Baca Juga:
Tuding Doha Danai Hamas, Netanyahu Klaim Serangan Israel di Qatar Sah
Sumber militer Israel mengatakan mesin-mesin ini "menunggu perintah untuk menjalankan misi utama dan sekunder".
Peralatan berat tersebut diproduksi di Amerika Serikat dan sempat tertunda pengirimannya di masa Joe Biden sebelum akhirnya disetujui era Donald Trump.
Sejak awal perang, kendaraan-kendaraan itu, bahkan kerap dioperasikan oleh pemukim dan kelompok sayap kanan Israel, telah dipakai untuk secara sistematis menghancurkan rumah-rumah serta infrastruktur sipil di Jalur Gaza.