Selain itu, konsumsi garam berlebihan juga dapat memicu reaksi inflamasi dalam sistem vaskular. Garam dapat merangsang pelepasan senyawa seperti interleukin dan tumor necrosis factor-alpha (TNF-alpha), yang berperan dalam merangsang peradangan.
Akibatnya, dinding arteri dapat mengalami perubahan struktural dan peningkatan kekakuan, menyulitkan aliran darah dan meningkatkan tekanan darah.
Baca Juga:
Sederet Manfaat Mandi Air Garam, Salah Satunya Redakan Nyeri Otot
Proses inflamasi ini juga dapat menyebabkan pembentukan plak aterosklerotik yang mempersempit arteri dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Oleh karena itu, mengurangi konsumsi garam dapat menjadi langkah penting dalam mengendalikan tekanan darah dan mencegah komplikasi yang terkait dengan hipertensi.
2. Pembengkakan atau Retensi Cairan
Baca Juga:
Perairan Paling Asin di Dunia, Adakah Kehidupan di Laut Mati?
Kelebihan garam dalam tubuh dapat menyebabkan pembengkakan atau retensi cairan melalui mekanisme osmotik dan regulasi tekanan darah.
Salah satu fungsi utama garam, khususnya natrium, adalah menjaga keseimbangan air di dalam dan di sekitar sel. Ketika kita mengonsumsi terlalu banyak garam, keseimbangan ini terganggu.