Selain itu, kelebihan garam juga dapat berkontribusi pada pembentukan batu ginjal. Garam, terutama natrium, dapat berinteraksi dengan kalsium dalam urin dan membentuk kristal garam yang dapat menjadi dasar bagi pembentukan batu ginjal.
Batu ginjal ini dapat mengganggu aliran urin, menyebabkan rasa sakit, dan pada kasus yang lebih parah, dapat merusak jaringan ginjal.
Baca Juga:
Sederet Manfaat Mandi Air Garam, Salah Satunya Redakan Nyeri Otot
Akumulasi batu ginjal dapat menyebabkan iritasi, peradangan, dan infeksi di dalam sistem saluran kemih, yang semuanya dapat memberikan beban tambahan pada fungsi ginjal.
Oleh karena itu, mengurangi konsumsi garam dapat membantu melindungi ginjal dari beban kerja yang berlebihan dan mengurangi risiko pembentukan batu ginjal.
4. Gangguan Pencernaan
Baca Juga:
Perairan Paling Asin di Dunia, Adakah Kehidupan di Laut Mati?
Kelebihan konsumsi garam dapat memberikan dampak negatif pada sistem pencernaan dengan mempengaruhi kontraksi otot dalam saluran pencernaan.
Garam, khususnya natrium, berperan dalam regulasi tekanan osmotik dan keseimbangan elektrolit di dalam tubuh. Ketika kadar natrium tinggi, air ditarik ke dalam saluran pencernaan, meningkatkan volume cairan di dalam usus.
Peningkatan volume ini dapat menyebabkan distensi atau pembengkakan dalam usus, yang pada gilirannya dapat memengaruhi peristaltik, yaitu gerakan otot yang mendorong makanan melalui saluran pencernaan.