Lebih lanjut, Arifin menilai bahwa keberhasilan sejumlah provinsi menjadi bukti nyata pentingnya komitmen dan kepemimpinan kepala daerah.
“Kuncinya ada pada kepemimpinan daerah dan kolaborasi lintas sektor. Semakin cepat kebijakan daerah terbentuk, semakin cepat pula manfaat program penanggulangan TBC bisa dirasakan masyarakat,” tuturnya.
Baca Juga:
Bima Arya: Penyesuaian TKD Tetap Perhatikan Standar Pelayanan Minimal
Kemendagri menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya dalam mempercepat penanggulangan TBC di Indonesia.
Program ini tidak hanya menyasar penurunan angka penyakit, tetapi juga peningkatan kualitas layanan kesehatan dasar di daerah.
“Pemerintah pusat dan daerah harus bergerak seirama. Eliminasi TBC 2030 bukan hanya target kesehatan, tapi juga wujud komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” pungkas Arifin.
Baca Juga:
Kemendagri Fokuskan Anggaran untuk Layanan Publik, Investasi, dan Pembangunan Perbatasan
Sebagai bagian dari kampanye nasional, Kemendagri turut mengajak seluruh pemerintah daerah dan masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam deteksi dini, pengobatan tuntas, serta edukasi publik tentang bahaya TBC.
Melalui sinergi yang kuat dan langkah nyata di setiap level pemerintahan, cita-cita Indonesia bebas TBC pada tahun 2030 diyakini dapat terwujud.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.