WAHANANEWS.CO - Ledakan di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) terungkap dijalankan melalui sejumlah siasat yang disiapkan anak berkonflik dengan hukum (ABH), membuat keluarga terkejut setelah mengetahui detail aksinya.
Polisi menjelaskan susunan bahan peledak yang digunakan ABH berdasarkan olah tempat kejadian perkara, dengan temuan bahwa bahan utamanya adalah potassium chloride.
Baca Juga:
KPAI Duga Siswa Pelaku Ledakan SMAN 72 Terpengaruh Konten Negatif di Medsos
Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto mengatakan, "Kemudian bahan peledak atau explosive yang kamu temukan, dengan menggunakan alat rigaku yang kami punya, itu terdeteksi potassium chloride, yang digunakan terduga."
Henik memaparkan bahwa serpihan plastik dan paku baja serta paku seng ditemukan berserakan di masjid sebagai bagian dari struktur peledak yang dipakai ABH.
Henik melanjutkan, "Bahwa power yang digunakan oleh terduga itu menggunakan empat buah baterai A4, kemudian inisiatornya adalah electric mass, kemudian explosive-nya mengandung potassium chloride, kemudian switching-nya menggunakan receiver yang dikendalikan dengan remote, namun remote tidak kami temukan dalam masjid."
Baca Juga:
Korban Ledakan SMAN 72 Jalani Pemulihan, Dokter: Sebagian Alami Gangguan Pendengaran
Ia juga menjelaskan casing peledak menggunakan jeriken plastik satu liter dengan paku sebagai serpihan tambahan saat ledakan terjadi.
Polisi kemudian menelusuri asal bahan untuk merakit peledak yang diduga dibeli secara daring dan diterima langsung oleh keluarga pelaku.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan, "Iya seperti itu (diduga dibeli online). Karena kan orang tuanya yang menerima (paket)."