Menurut Rini, langkah kunci dalam pengembangan sebuah wilayah menuju Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak adalah harus melibatkan semua pihak yang ada di desa, mulai dari para tokoh, organisasi, relawan, kader-kader, dan tentunya perempuan dan anak.
Dengan melibatkan perempuan dan anak secara utuh dalam pembangunan DRPPA, harapannya berbagai isu yang melingkupi perempuan dan anak sebagai imbas dari sistem pembangunan yang belum berpihak ke mereka bisa terurai.
Baca Juga:
Menteri PPPA Kawal Kasus Kekerasan Anak di Banyuwangi
Rini mengingatkan indikator DRPPA sudah terintegrasi dalam indikator SDGs Desa. Pencapaian indikator ini merupakan kewajiban dari pemerintah desa yang di bantu oleh masyarakat desa melalui partisipasi aktif masyarakat khususnya perempuan dan anak.
“Langkah awal adalah memastikan apakah sudah ada peraturan desa tentang DRPPA, apakah di desa telah tersedia profil desa terpilah, apakah desa sudah ada kelompok Perempuan dan anak yang aktif, apakah ada keterlibatan Perempuan dan anak dalam musrenbang desa, apakah tersedia anggaran desa untuk pelaksanaan DRPPA,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, juga harus memastikan desa melakukan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender yang dibarengi dengan proses membangun kesadaran kritis perempuan, desa menciptakan lingkungan yang mendukung proses tumbuh kembang anak serta mendorong peran dan tanggung jawab kedua orang tua dan keluarga dalam pengasuhan anak yang berkualitas.
Baca Juga:
Kemen PPPA Kawal Kasus Penyekapan Anak di Jakarta
Juga desa melakukan upaya-upaya khusus untuk penghentian kekerasan terhadap perempuan dan anak, desa melakukan upaya khusus untuk penghentian perkawinan anak dan yang terpenting adalah masyarakat paham bentuk-bentuk kekerasan, paham kemana harus melapor jika melihat, mendengar dan menjadi korban dalam kasus kekerasan, sistim penjangkauan dan pendampingan kasus berjalan dengan baik.
Rini juga minta agar desa tidak melupakan unsur pendokumentasian kinerja, mulai dari proses hingga praktik baik dari kerja-kerja yang sudah ada sehingga orang akan mengenal Bangli lebih baik.
Direktur KAPAL Perempuan, Misiyah yang turut hadir menyatakan pihaknya bersama Kemen PPPA mengakui bahwa perjuangan untuk DRPPA adalah perjuangan panjang.