"Saya tanya, 'Ini proyek siapa?' Dijawab, 'Agung Sedayu,'" cerita Heru.
Di tempat lain, Ahmad Khozinudin, Koordinator Tim Advokasi Melawan Oligarki Rakus Perampas Tanah Rakyat (TA-MOR PTR), mengungkapkan bahwa pemasangan pagar laut ini melibatkan warga sekitar.
Baca Juga:
Satgas Baru Dibentuk, Hilirisasi Industri Bisa Gunakan Dana APBN
Ia menjelaskan bahwa dalam pengembangan PSN PIK 2, sosok bernama Ali Hanafiah Lijaya, orang kepercayaan konglomerat Aguan, memberikan perintah kepada Gojali alias Engcun, yang selanjutnya memerintahkan seorang warga Desa Lemo bernama Memet untuk melaksanakan proyek tersebut.
Khozinudin menyebutkan bahwa Gojali alias Engcun dikenal di kalangan korban perampasan tanah.
"Gojali dan Ali Hanafiah Lijaya saat ini menghilang. Engcun kabarnya berada di Subang, sementara keberadaan Ali tidak diketahui," katanya.
Baca Juga:
Misteri Pagar di Perairan Tangerang, Nelayan Merugi dan Diintimidasi
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.